Hal-Hal yang Tidak Boleh Anda Lakukan Setelah Putus

Hal-Hal yang Tidak Boleh Anda Lakukan Setelah Putus
Baik Anda yang memutuskan hubungan maupun diputuskan, putus cinta itu tetap suatu hal yang sulit dilakukan. Tidak lama setelah putus, Anda mungkin merasa marah atau kesepian, tetapi cobalah untuk tetap positif.
Putus cinta itu menyakitkan, dan untuk melupakannya bisa memakan waktu lebih lama daripada yang ingin kita akui. Meskipun tidak ada yang salah dengan membutuhkan waktu yang lama untuk bangkit lagi, ada banyak hal yang tidak boleh Anda lakukan saat berada di jalan menuju penyembuhan tersebut.
Jangan memohon untuk kesempatan kedua
Tentu saja bisa dimaklumi jika Anda merindukan mantan dan mungkin masih berada dalam tahap tidak percaya, tetapi melewati masa putus cinta tidak berarti memohon untuk kesempatan kedua. Jika Anda merasa terdorong untuk melakukannya, coba cek motivasi Anda. Apakah Anda merindukan mantan Anda secara khusus, atau apakah Anda merindukan punya seorang kekasih? Karena keduanya sangat berbeda.
Jangan menelepon atau mengirim pesan
Setiap kontak yang Anda lakukan dengan mantan semakin memperkuat keterikatan Anda, dan menghambat proses pemulihan. Langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam proses penyembuhan patah hati adalah menghapus mantan Anda dari dunia fisik dan digital Anda. Usahakan untuk tidak menghubungi mantan Anda setidaknya 30 hari jika Anda ingin melewati masa putus cinta. Tiga puluh hari akan menjadi 40, lalu 50… dan saat itu, kemungkinan besar Anda akan merasa jauh lebih baik dan sudah bisa berpikir jernih.
Jangan balas dendam
Wajar jika Anda berkeinginan untuk menyerang mantan Anda, secara langsung atau tidak langsung, tetapi Anda sebaiknya tidak benar-benar melakukannya. Saat perasaan itu muncul, tarik napas dalam-dalam dan tanyakan pada diri Anda sendiri: 1) Apakah patut menyimpan semua energi negatif ini untuk balas dendam? 2) Apakah balas dendam sesuai dengan diri saya? 3) Bagaimana ini akan berakibat pada saya, sekarang, atau di masa depan? Balas dendam seperti pedang bermata dua yang bisa meninggalkan perasaan malu dan menyesal.
Jangan berkencan (atau menikah!) dengan orang yang baru Anda temui
Dengan pikiran dan hati yang masih dipenuhi dendam, akan sangat mudah untuk tergoda mencari pengganti mantan Anda secepatnya. Setelah perpisahan yang menyakitkan, melajang untuk sementara waktu adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa hubungan Anda berikutnya tidak impulsif, serampangan, dan ditakdirkan untuk putus berulang kali. Luangkan waktu untuk memproses apa yang terjadi dan apa yang tidak berjalan seperti yang Anda harapkan—dan apa yang ingin Anda lakukan dengan cara yang berbeda di lain waktu.
Jangan membuatnya menjadi bencana
Putus cinta memang tidak menyenangkan, tetapi juga bukan akhir dari segalanya. Saat terasa sakit, sebaiknya Anda sedikit lebih tegas dengan diri sendiri. Jangan biarkan intensitas perasaan membuat Anda mulai meragukan diri sendiri, menggunakan pernyataan “tidak akan lagi” dan bersumpah tidak akan berkencan lagi dan mencintai orang lain “selamanya.” Hal ini memang sulit dan menyakitkan, tetapi Anda akan melewatinya dan pulih, lalu Anda akan segera merasa lebih baik.
Jangan dibawa ke media sosial
Setelah putus, luangkan satu atau dua jam untuk "putus" secara digital. Hal ini termasuk mengganti kata sandi di platform media sosial apa pun yang mungkin diketahui mantan Anda, menutup semua akun bersama, dan menghapus nomor telepon yang tersimpan. Mengecek mantan Anda di media sosial akan membuat Anda terjebak dalam gejolak emosi lebih lama dari yang diperlukan. Bereskan semuanya secepat mungkin, dan bebaskan diri Anda.
Jangan menyebarkan aib mantan
Ketika niat untuk menjelek-jelekkan mantan Anda datang, tutuplah mulut Anda. Hal ini bukan langkah yang tepat untuk mengatasi putus cinta. Selain tidak sopan, menarik, atau produktif, membicarakan kejelekan orang lebih mencerminkan Anda daripada mantan Anda. Meskipun Anda sedang terluka, cobalah menjadi pribadi yang lapang dada dengan tidak menceritakan aib mantan. Namun, Anda tentu saja bisa curhat pada teman dekat dan keluarga.
Jangan menyalahkan diri sendiri
Jangan terlalu keras pada diri sendiri saat putus cinta. Ingatlah bahwa ego dan harga diri Anda sudah tersakiti—jangan memperburuknya. Berbelas kasihlah terhadap diri Anda sendiri seperti yang Anda lakukan terhadap seorang teman yang hatinya baru saja hancur. Jika Anda kesulitan untuk move on, atau mengharapkan penghiburan dari seseorang yang tidak mengenal mantan Anda, pertimbangkan untuk berbicara dengan terapis.
Jangan melihat hubungan sebagai kegagalan
Kita semua jatuh cinta pada seseorang karena berbagai alasan. Hanya karena hubungan Anda tidak berhasil, bukan berarti itu adalah kesalahan terbesar dalam hidup Anda.
Jangan terlalu mengidolakan mantan
Memasuki fase withdrawal, sangat rentan bagi Anda untuk melihat sosok mantan sebagai seseorang yang sempurna dan hanya berfokus pada hal-hal positif dari hubungan Anda. Hal ini adalah kesalahan besar. Ingatkan diri Anda bahwa cinta dan ketertarikan itu bukan hal yang sederhana dan hanya karena mantan Anda tidak merasakan hal yang sama dengan Anda, bukan berarti Anda tidak layak untuk dicintai dan dihormati.
Jangan pergi ke suatu tempat secara spontan
Kedengarannya menarik untuk naik pesawat dan pergi ke tempat yang romantis dan menjelajahi resor pantai. Melarikan diri hanya akan menunda proses berduka Anda sementara hingga Anda kembali ke rumah.
Jangan beri diri Anda batas waktu
Penting untuk dipahami bahwa putus cinta membutuhkan waktu. Pemulihan membutuhkan proses, dengan tahapan dan langkah-langkah tertentu. Mengakui dan menghormati proses tersebut dapat membantu Anda menuju penyembuhan.